Kamis, 22 Desember 2011

Tokoh Lintas Agama Bentuk FORLIPTA

Para Tokoh agama atau Ormas Keagamaan di Tapteng, hari ini Kamis, 22 Desember 2011 akan mendeklarisakan Forum Lintas Iman Peduli Tapteng di Pantai Indah Kalangan. Forum ini dibentuk untuk merespon keprihatinan dan kegelisahan warga Tapteng akan berbagai isu yang berkembang di masyarakat. Salah satu isu yang diusung forum ini adalah pemberantasan penyakit masyarakat seperti judi, maraknya rumah kitik-kitik dan lain sebainya.

Inilah versi lengkap, isi piagam Forlipta.

PIAGAM FORLIPTA

Dengan memohon rahmat kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Pada Hari ini, Kamis 22 Desember 2011
Kami Para Pemuka Agama dan Ormas Keagamaan di Tapanuli Tengah
Sepakat membentuk Forum Lintas Iman Peduli Tapteng disingkat FORLIPTA.
Untuk mewujudkan masyarakat Tapanuli Tengah yang bermartabat Kami menyerukan dan membuat pernyataan sikap sebagai berikut:
1. Menjaga keharmonisan hubungan antar umat beragama di Tapteng
2. Membentuk jembatan komunikasi masyarakat dengan pemerintah dalam pembangunan Tapteng
3. Menciptakan Masyarakat yang religius, berintegritas dan bermartabat. Untuk itu kami sepakat:
- Menolak Keberadaan Rumah Kitik-kitik dan Prostitusi
- Menolak segala bentuk Perjudian dan Togel
- Menolak Illegal Logging
- Menolak Pengeboman ikan
- Dan Menolak Penyakit Masyarakat lainnya.
4. Mendukung aparat, bertindak tegas terhadap pemilik rumah kitik-kitik, pemilik rumah prostitusi, bandar judi dan Togel, pelaku illegal logging dan pengeboman ikan!
5. Menghimbau agar aparatur pemerintah dan para pemuka agama memberi teladan yang baik untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, bebas dari praktek korupsi demi terwujudnya Tapanuli Tengah yang sejahtera dan bermartabat.

Demikian isi kesepakatan ini kami buat demi masyarakat Tapteng yang sejahtera dan bermartabat.

Di deklarasikan di: PANTAI INDAH KALANGAN
Pada hari/tanggal: Kamis, 22 Desember 2011

Kami yang menyepakati,
Pimpinan Ormas Keagamaan:
PC. Nahdatul Ulama Tapteng, PD. Muhammadiyah Tapteng, PD. JamaiatulAl-Wasliyah Tapteng, Katolik, Protestan dan Karismatik.

Rabu, 07 Desember 2011

Tak Didukung Jadi Ketua Pendeta "Lompat Pagar"

Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) pimpinan Pdt Rustam yang dibentuk rezim Tuani Lbn Tobing demi kepentingan Pilkada pada Maret lalu tamat sudah. Masa kepemimpinan Pdt Rustam yang sangat singkat tapi diwarnai beberapa masalah internal seperti keluarnya Gereja Katolik dan penarikan diri para pendeta HKBP dari BKAG berakhir setelah 35 organisasi Gereja yang berada di Tapteng sepakat membentuk badan baru bernama Badan Kerjasama Antar Gereja Daerah Tapanuli Tengah.

Dalam acara pelantikan pengurus BKAG-DTT yang dihadiri oleh Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang, ketua DPRD Sintong Gultom, Muspida Plus, ketua MUI, KASI BIMAS Katolik, KASI BIMAS Protestan serta 500-an undangan lain Ketua Umum BKAG terlantik Pdt ABG Hutagalung, S.Th meminta kepada pemerintah agar menjadi mitra satu sama lain. "Kami mendukung program pemerintah, tapi tanpa kehilangan sikap kenabian" ungkap beliau.

Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang mengapresiasi usaha pembentukan BKAG. Menurut beliau keinginan untuk membentuk badan kerjasama ini adalah keinginan yang sudah lama dirindukan rakyat Tapanuli Tengah. Menepis isu yang mengatakan ada intervensi bupati dalam pembentukan BKAG baru ini, bupati mengungkapkan rasa herannya.

Sebelum bupati menepis isu itu, ketua DPRD Tapteng Sintong Gultom mengaku mendengar info bahwa bupati melakukan intervensi pada pembentukan BKAG. Namun lanjut beliau, setelah melakukan cek dan ricek ketua DPRD memastikan bahwa tidak ada intervensi dalam pembentukan.

"Ide pembentukan BKAG ini berasal dari para pendeta, waktu memasuki rumah dinas". Menurut beliau bupati hanya memfasilitasi pembentukan setelah ada surat dari 3 inisiator pembentukan BKAG. Namun dia merasa heran, ditengah jalan seorang inisiator lompat pagar. "Sampai saat ini alasan lompat pagarnya tidak jelas! maka ketika saya dimintai nasehat tentang proses selanjutnya saya katakan maju terus" ungkap beliau.

Ungkapan bupati merujuk pada seorang inisiator pembentukan Pdt Rogonda Manurung yang menandatangi surat permintaan ke bupati agar bupati memfasilitasi pembentukan BKAG baru. Pdt Rogonda tanpa alasan jelas menarik diri sebagai inisiator.

Bisik-bisik yang beredar di lingkungan para pemuka agama kristen di Tapteng Pdt Rogonda Manurung menarik diri karena berambisi menjadi ketua BKAG tapi tidak didukung para pendeta lain. Informasi lain yang berhasil dihimpun tim PEDULI TAPTENG sang Pdt Rogonda ditekan oleh para pendeta HKBP lain yang tidak menghendaki pemilihan terjadi. Menurut seorang pendeta HKBP yang pernah bertugas di Tapteng, praeses HKBP sudah memiliki calon tersendiri untuk menduduki jabatan ketua BKAG.