Sabtu, 08 September 2012

Inilah Janji Bosur yang Tak Terealisasi

Tim Sukses Bosur di Pilkada lalu, mengeluarkan surat Keprihatinan dan Pernyataan Sikap atas jalannya tata kelola pemerintahan di bawah Bonaran-Sukran (Bosur) beberapa minggu yang lewat. Secara garis besar surat tertanggal 11 Juli 2012 tersebut berisi 2 bagian: Pertama, Delapan butir Janji-janji Kampanye Tidak Ditepati dan Kedua, Tujuh poin Keprihatinan (Munculnya Permasalahan-Permasalahan Baru).  Surat terdiri dari 6 halaman isi dan 2 halaman lampiran berisi tanda tangan peserta audiensi.

Berikut kami sarikan isi ringkas surat dimaksud. Inilah 8 janji kampanye yang tidak ditepati Bosur dan 7 Masalah-masalah Baru yang menjadi Keprihatinan menurut Tim Sukses Bosur di Pilkada lalu yang berhasil diringkas oleh Tim PEDULI TAPTENG:

Jumat, 31 Agustus 2012

Di Balik Cekcok Sibolga-Tapteng

Masih ingat kampanye Syarfi Hutauruk Walikota Sibolga dalam membantu Bonaran Situmeang untuk mendapatkan kursi Pandan 1? Kata-kata itu masih ada dalam file-file kami. "Jangan ada lagi pemimpin Sibolga dan Tapteng ke depan, yang satu ke Utara yang satu ke Kelatan". Kata-kata ini mudah ditebak yakni ungkapan yang merujuk pada tidak akurnya Walikota Sibolga saat itu dan Bupati Tapteng.

Pasca dilantiknya Bonaran jadi bupati Tapteng kemesraan mulai terajut, hal ini diwujudkan dengan perayaan idul fitri dan natal bersama kedua pemerintahan daerah. Sangkin inginnya cepat mesra sempat terpikir untuk membuat monumen persahabatan.

Tapi kemesraan ini agaknya cepat berlalu. Tak perlu mencari siapa yang salah, siapa yang benar. Cekcok antara Pemkab dan Pemko dimulai dengan isu perluasan Sibolga yang akan mengambil sebagian wilayah Tapteng. Isu kemudian melebar ketika seorang pejabat di Pemko Sibolga menulis sebuah artikel di harian Suara Rakyat. Sejak itu mulai terjadi "perang dingin" diantara kedua pemerintah daerah.

Minggu, 29 Juli 2012

Komitmen Damai: Bonaran-Sintong Vs Curiga

Perseteruan antara Bupati Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang dan Ketua DPRD Tapanuli Tengah semakin mencemaskan gerakan pro rakyat. Pasalnya perseteruan ini telah mengganggu jalannya pemerintahan di Tapanuli Tengah. Bahkan menurut pengakuan Sintong jika LKPJ bupati 2011 tidak segera disahkan secara legal Tapteng berpotensi mendapat finalti berupa pemotongan APBD sebanyak 20% (SURAT, 27/7/2012) pada tahun 2013. Jika ini benar terjadi maka usaha Bonaran Situmeang untuk "menjolok" anggaran sebanyak mungkin dari Pusat ke Tapteng bakal sia-sia.

Masalahnya sampai saat ini belum ada tanda-tanda perseteruan ini bakal reda. Yang muncul adalah ego masing-masing yang lebih mementingkan harga diri serta kelompok masing-masing. Tokoh-tokoh masyarakat Tapteng maupun orang yang Peduli Tapteng yang cemas akan dampak perseteruan ini terus mencoba merajut kembali komunikasi yang putus diantara keduanya.

Kamis, 26 Juli 2012

Inilah Penyebab Perseteruan Bonaran vs Sintong

Bupati Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang dan Ketua DPRD Tapanuli Tengah Sintong Gultom sejak awal memang tidak akur. Dua tokoh penting ini berseteru karena berbeda kepentingan. Rakyat pun akhirnya menjadi korban konflik keduanya.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab tidak akurnya Bonaran dan Sintong? Tim PEDULI TAPTENG mencoba mencari akar perseteruan keduanya. Inilah jawaban yang berhasil kami himpum.