Inilah Penyebab Perseteruan Bonaran vs Sintong

Bupati Tapanuli Tengah Bonaran Situmeang dan Ketua DPRD Tapanuli Tengah Sintong Gultom sejak awal memang tidak akur. Dua tokoh penting ini berseteru karena berbeda kepentingan. Rakyat pun akhirnya menjadi korban konflik keduanya.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab tidak akurnya Bonaran dan Sintong? Tim PEDULI TAPTENG mencoba mencari akar perseteruan keduanya. Inilah jawaban yang berhasil kami himpum.


Perseteruan Bonaran vs Sintong diawali dengan tidak maunya Sintong mengakui kemenangan Bonaran di Pilkada lalu. Sintong memang dikenal sebagai pendukung Dina Riana Samosir-Hikmal Batubara yang menjadi lawan Bonaran-Sukran di Pilkada lalu.

Posisi Sintong sebagai ketua DPRD diperlukan untuk membuat rekomendasi pelantikan Bonaran-Sukran sebagai bupati terpilih. Tetapi Sintong tidak mau menandatangi rekomendasi dan berita pelantikan Bonaran. Sejak itu Bonaran sakit hati kepada Sintong.

Hubungan keduanya kemudian diperparah oleh adanya seorang oknum anggota DPRD berinisial BS dari partai Demokrat yang diam-diam juga ingin mengincar kursi Sintong Gultom sebagai ketua DPRD sekaligus sebagai ketua partai Demokrat Tapteng. Dengan berbagai cara BS yang juga adalah orangnya Tuani, bupati lama telah masuk ke lingkaran dalam Bonaran dan menjadi salah seorang yang paling dekat dengan Bonaran.

Bisikan-bisikan tentang keburukan Sintong terus sampai ke Bonaran melalui BS, yang akhirnya semakin menambah kebencian Bonaran kepada Sintong. Puncak dari perseteruan adalah perebutan kursi panas Ketua Demokrat Tapteng. BS yang sejak lama ingin mengincar kursi itu mencari dukungan ke Bonaran. Tentu Bonaran juga punya kepentingan untuk menyingkirkan Sintong Gultom. Bonaran mendukung pencalonan BS menjadi ketua partai, namun gagal. Sintong Gultom akhirnya terpilih menjadi ketua Demokrat Tapteng. Perseteruan pun berlanjut, rakyat pun merana!