Kamis, 29 April 2010

Hotlan Jadi KABAG! Apa Kata Dunia?

Hotlan Simanullang, Camat Sosorgadong diangkat Bupati Tapanuli Tengah Tuani Lbn Tobing menjadi Kepala Bagian Tata Pemerintahan. Sekilas jika dilihat dari jenjang kekariran pangkat dan golongan, hal itu layak didapatkannya.

Lalu, apa yang salah dalam pengangkatan itu? dan apa yang salah dalam diri Hotlan? sebagaimana yang kami beritakan pada artikel lain di blog ini (baca: Bupati dan DPRD Urus 'Tali Air Hotlan'), Hotlan secara moral tak pantas menduduki jabatan Kepala Bagian Tata Pemerintahan.

Hubungan gelapnya dengan F br S, seorang pegawai honorer di Kecamatan Sosorgadong, membuatnya cacat secara moral. Betapa tidak, Hotlan yang sudah beristri diduga memiliki hubungan gelap dengan F br S. Karena persoalan cemburu Hotlan, menganiaya F br S.

Setalah penganiayaan itu, F br S membuka affair hubungan gelapnya dengan Hotlan kepada PEDULI TAPTENG ONLINE dalam bentuk tertulis sebanyak 4 halaman. Dalam surat pengakuan itu F br S mengaku dianiaya oleh Hotlan karena rasa cemburu.

Kecuali, itu F br S mengaku bahwa hubungannya dengan Hotlan didasari pada ketakutan antara bawahan dan atasan. F br S mengaku melayani semua peermintaan Hotlan karena dia takut bermasalah dengan pekerjaannya.

Hubungan terlarang itu akhirnya berbuah janin. Hotlan pun panik. dia meminta F br S menggugurkan janin mereka. F br S sebetulnya tidak mau menggugurkan kandungannya, tapi Hotlan memaksanya. F br S pun menggurkan kandungannya di Sibuluan lewat bantuan seorang bidan PTT.

Nah, kasus inilah sebenarnya yang membuat Hotlan tak pantas menduduki jabatan sebagai Kepala Bagian Tata Pemerintahan. Kasus itu sendiri telah dilaporkan ke Polsek Barus. Boro-boro diperiksa atau ditangkap, kini Hotlan malah melenggang ke kursi empuk sebagai Kabag.

Hotlan! enak nian hidupmu. Sudah rusak boru orang, dapat jabatan empuk pula lagi kau! Alai, aeonmu do haduan i amang!

Senin, 26 April 2010

JNPT Rampungkan Investigasi di Tapteng

Setelah seminggu mengadakan investigasi di Bona Pasogit, Jaringan Nasional Peduli Tapteng (JNPT) merampungkan hasil investigasi dan pengumpulan data, Sabtu, 24 April 2010. Data-data yang berhasil dikumpulkan JNPT adalah data pelanggaran HAM di Tapteng, Penyerobotan tanah, dan korupsi bupati Tapteng.

Selama seminggu di Tapteng, tim JNPT telah menemui tokoh-tokoh penegak keadilan dan HAM di Tapteng seperti: Pastor Rantinus Manalu, Pr dan Ustadz Sodikin Lubis serta Pastor Paulus Posma Manalu, Pr.  Selain itu mereka juga telah menemui koordinator FPTR Edianto Simatupang dan beberapa anggota DPRD yang tak bersedia disebut namanya.

Setelah menemui tokoh-tokoh Tapteng, tim JNPT selanjutnya mengunjungi beberapa tempat yang diduga menjadi lahan korupsi dan tempat kejadian persengketaan tanah. Tim antara lain telah mengunjungi lokasi Patung Anugerah dan proyek jalan Poriaha-Rampah, TPI di Labuan Angin dan korban penyerobotan tanah di Sirandorung dan Sosorgadong.

Tim investigasi JNPT berkali-kali menunjukkan rasa marah dan jengkel mereka melihat Bona Pasogit yang nampaknya mengarah pada perbudakan. Di Sirandorung, warga transmigran yang tanahnya dirampas mengaku hanya bisa menerima nasib mereka dengan pasrah.

"Setelah tanah kami dirampas, kami terpaksa bekerja di PT Nauli Sawit dengan gaji Rp 39.000 per hari" ungkap Bapak Marjono. Bapak Marjono adalah salah seorang warga trans yang masih memiliki sertifikat tanahnya tapi lahan sudah dikuasai PT Nauli Sawit.

Mateus Hutauruk, Koordinator JNPT bertekad akan memperjuangkan pengembalian tanah warga transmigran di Sosorgadong. "Persoalan terlalu banyak di Tapteng" maka kami akan memilah kasus per kasus dan memperjuangkannya di Jakarta ungkap Putera Asli Tapteng ini.

Kasus-kasus yang sudah lengkap bukti-buktinya selanjutnya akan diadukan ke pihak-pihak yang terkait dengan bantuan seorang putera Tapteng yang sangat sukses di Jakarta. "Apa boleh buat perjuangan ini akan kita mulai dari Jakarta" tambah Mateus.

Mateus sendiri sangat yakin dengan data-data yang dikumpulkannya, maka warga Tapteng korban penyerobotan tanah akan segera mendapatkan haknya kembali. "Kami akan berjuang sepenuh hati, bagi pengembalian hak-hak masyarakat Tapteng yang selama ini di hilangkan oleh orang-orang yang mengaku pejabat negara" ungkapnya. Selamat atas perjuangan!

Sabtu, 17 April 2010

Patung Anugerah Proyek Ilusi

Arah EVAKUASI itulah tanda yang dibuat menuju lokasi pembangunan patung Anugerah di Kecamatan Tapian Nauli tidak jauh dari PLTU Labuhan Angin. Setelah gagal menempatkan patung tersebut di Bonan Dolok Kecamatan Sitahuis karena berada di lokasi hutan Register, bupati Tapteng tidak habis akal. Walau sudah menghabiskan anggaran milliaran rupiah dari APBD, bupati tidak peduli, pokoknya asal bisa menjadi sumber korupsi dia tetap akan laksanakan.

Nah...patung tersebut akan dipindahkan ke kecamatan tapian nauli, bupati ngotot patung ini harus berdiri, mau dimanapun, yang penting bisa dianggarkan. Didukung DPRD Tapteng kembali pembangunan patung tersebut serta pembukaan jalan di tampung dalam APBD hingga milliaran rupiah. Padahal pembangunan patung anugerah diatas perahu tersebut sangat mustahil dan hanya sebagai mimpi.

Terungkap dalam investigasi aktivis-aktivis dari Jakarta yang tergabung dalam Solidaritas Nasional Peduli Tapteng (16/4/10), lokasi lahan pembangunan patung anugerah tersebut tertulis "Tempat Penampungan Gempa dan Stunami". Tulisan sangat aneh dan bukan pada tempatnya, berjarak 2 km dari jalan baru rombongan menemukan petunjuk arah panah yang bertuliskan Arah Evakuasi hanyalah untuk mengelabui masyarakat atau pengunjung. Namun kenyataannya itu adalah bukit lokasi pembangunan Patung Anugerah yang tidak pernah menjadi kenyataan. Pembangunan patung ini masuk dalam konsep Tapanuli Growth sejak tahun 2004 hingga sekarang tidak pernah nyata, konsep gagal, konsep pembangunan yang tidak pro rakyat telah menghabiskan uang rakyat milliaran rupiah yang seharusnya bisa dimamfaatkan untuk membangun irigasi serta kebutuhan nelayan.

Ahhh Tuani...bisa aja bohongin rakyat..? [laporan:edianto simatupang}

Jumat, 09 April 2010

PROTANA = Demi Tanah

Kemarin, (Rabu, 7/4/2010) DPRD Tapteng memutuskan membentuk panitia khusus PROTANA. Baktiar Sibarani, politisi 'bau kencur' terpilih menjadi ketuanya. Pada rapat pembentukan panitia khusus ini serentak juga dicabut dan dibubarkan panitia Propinsi Tapanuli Barat.

Panitia PROTABAR sendiri hanya bekerja panas-panas 'tai ayam'. Awalnya oknum-oknum tertentu mewacanakan PROTABAR setelah itu, dibentuk panitia dan pantia ini mensosialisasikannya lewat baliho-baliho besar yang tak ada gunanya. Kemarin panitia itu dibubarkan tanpa hasil sedikitpun.

Pembentukan wacana Protana diduga akan mengalami hal yang sama. Wacana itu sendiri dimunculkan oleh blok kejahatan tuani yang melingkupi para pejabat di eksekutif maupun legislatif.

Mereka yang getol untuk mewacanakan PROTANA ini hanyalah segelintir oknum-oknum pejabat dan anggota legislatif di Tapteng yang haus kekuasaan dan tanah rakyat.

PROTANA sendiri berasal dari sandi Demi Tanah. Jadi wacana pebentukan Propinsi Tapian Nauli didasarkan pada keingingan blok kejahatan di Tapteng untuk menyerobot tanah masyarakat lebih banyak lagi.

Menurut orang dekat Baktiar Sibarani, yang tak mau disebut namanya pengguliran wacana PROTANA berasal dari Tuani sendiri. Konon, menjelang masa jabatannya habis di Tapteng, Tuani gelisah tak bisa mempertahankan tanah yang dia serobot dari rakyatnya sendiri.

"Pak Tuani takut, kalau dia tidak lagi bupati maka masyarakat akan menduduki paksa tanah mereka yang dulu diambil pak Tuani" ungkap SH salah seorang anggota dewan di Tapteng. "Maka kalau PROTANA jadi, pak Tuani akan jadi Gubernur! dengan demikian ia bisa mengamankan kebun kelapa sawit di Sorkam dan Sosorgadong" ungkap beliau sambil minta namanya dirahasiakan.

Baktiar Sibarani, politisi bau kencur yang diduga terpilih menjadi anggota dewan karena penggelembungan suara rupanya mau mengucapkan terimakasihnya ke Tuani dengan cara memimpin Panitia Khusus PROTANA. Anggota Dewan Tapteng memang bekerja untuk memuaskan nafsu kekuasaan Tuani! PROTANA = demi mengamankan Tanah yang diserobot.

Rabu, 07 April 2010

DPRD dan Bupati Tapteng Urus 'Tali Air' Hotlan

Ini baru namanya kasus affair tingkat tinggi. Sampai-sampai DPRD dan Bupati Tapteng mengurus persoalan 'tali air' seorang camat.

Camat Sosorgadong, Hotlan Simanullang mewakili sebagian besar watak para pejabat di Tapanuli Tengah.Camat yang seharusnya memberi teladan kepada masyarakatnya terutama kepada bawahannya justru mempertontonkan perilaku yang menggelikan sekaligus arogan.

Hotlan Simanullang melakukan penganiayaan pada F br S bawahannya sendiri. Hotlan karena dibakar api cemburu yang tidak sepantasnya tega nian menampar F br S sampai wajah perempuan itu lebam.
Kejadiannya, berawal dari hubungan selingkuh tak wajar antara sang Camat dengan stafnya itu. Meski Hotlan sudah menikah, tapi rupanya istri tak bisa memuaskan 'urusan tali airnya' hingga dia harus mencari mangsa lain untuk memuaskan nafsu bejatnya.

Awalnya, F Br S meminjam uang dari Hotlan Rp 2 juta, untuk bepergian ke Tarutung, dengan catatan dicicil setiap bulannya. Tetapi sesampai di Tarutung, Hotlan mengetahui bahwa F Br S menemui pacarnya. Selanjutnya, oknum Camat memaksa F Br S untuk pulang dengan cepat.

Tepatnya, Rabu (17/3) pagi, di ruangan Camat tersebut, tejadi debat seru, oknum camat meminta uang yang dipinjam itu dikembalikan. Tetapi F Br S tak sanggup mengembalikan uang itu. Sang camat langsung menganiaya F Br S dengan menampar hingga sampai 3 kali membuat wajah dan pipi lembam.

Masyarakat yang marah atas penganiayaan itu melakukan aksi demonstrasi. Mereka menuntut Hotlan dipecat karena tak layak menjadi camat. Saat demonstrasi itu Hotlan juga masih menunjukkan arogansinya dengan memanggil preman untuk menghadang para demonstrans. Kabarnya kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Barus, namun masyarakat sendiri tidak percaya bahwa kasus itu akan diungkap tuntas oleh polisi.

Kasus itu sendiri sudah sampai ke meja DPRD Tapteng. Kabarnya DPRD Tapteng telah memanggil oknum camat yang tak bermoral ini. Namun, menurut informasi yang berhasil dihimpun tim PEDULI TAPTENG, Hotlan malah memutarbalikkan fakta. Di hadapan anggota dewan yang tidak terhormat beliau mengaku, justru dialah yang ditampar oleh F br S. Tragis,...cekk...kkkk....

Hotlan Simanullang adalah bagian dari blok kejahatan di Tapteng. Dia dilindungi oleh bupati Tapteng, karena selama ini, Hotlanlah yang berada di bagian terdepan untuk merampok dan menyerobot tanah masyarakat di Sosorgadong. Dia juga dibekeingi oleh preman-preman utusan Tuani.

Untuk Melindungi camat bernafsu bejat ini, Tuani sampai turun tangan. Konon, ia berusaha memanggil F br S dan keluarganya ke kantor bupati. Diduga kuat, sang bupati akan membungkam dan menakuti F br S agar diam dan tidak memperpanjang urusan 'tali air' Hotlan.

Hotlan, Hebat nian kau ini bah! Sampai urusan 'tali airmu' pun bupati dan DPRD turun tangan dan mungkin akan melindungimu. Taptengku sayang, Taptengku malang...sampai kapan kau dipinpin oleh orang-orang tak bermoral seperti Hotlan?

Jumat, 02 April 2010

Kisah Penyaliban di Bukit Anugerah

Tadi siang jam 3 sore, Bukit Anugerah dipenuhi oleh orang-orang dari seluruh penjuru di Tapanuli Tengah.

Pasalnya seorang hamba Tuhan yang disalibkan di sana. Tuduhan palsu telah berhasil digalang oleh kepala dinas kehutanan Kabupaten Tapanuli Tengah dalam kasus pembabatan hutan register 47.

Selain tuduhan di atas, korban juga telah dituduh berniat menggulingkan pemerintah yang sah serta ingin menjadi raja Tapteng di tahun 2011. Raja yang memerintah seluruh "eks keresidenan Tapanuli" gusar dengan berita itu. Oleh karena itu mereka bersekongkol untuk menyalibkannya.

Rakyat yang sudah terprovokasi, meminta agar hamba Tuhan di salibkan. “Salibkan dia”, “Salibkan Dia” kata orang banyak.

Diapun diarak ke Bukit Anugerah. Sesampai di bukit anugerah para algojo menyalibkan orang itu. Tak seperti biasanya orang itu, bisa membela diri,...kali ini dia diam saja atas penyaliban itu.

Di bukit Anugerah terdapat dua orang penjahat yang terlebih dulu disalibkan. “Katanya kamu hebat, punya massa FPTR. Kalau kau benar punya massa, suruhlah massamu itu datang menyelamatkanmu” kata penjahat yang disebelah kiri.

Tiba-tiba terdengar suara dari sebelah kanan. “Hai bro! Kau jangan begitu bro. Dia tak bersalah, dia  disalibkan karena dia menyelamatkan petani karet di Purbatua dan masyarakat korban penyerobotan tanah” penjahat disebelah kanan menegurnya. "Dia tak pantas dihukum, kitalah yang pantas dihukum" ia menambahkan.

"Saya tak pantas dihukum. Buktikan kesalahan saya bro" kata penjahat disebelah kiri membela diri.

"Lihat kawasan bukit anugerah ini, sudah habis kau babat hutannya bro! Ini hutan lindung bro. Dan lihat dimana patung yang dulu kau janjikan berdiri di sini, anggaran sudah cair tapi kuku patung anugerah pun sampai saat ini belum kelihatan" penjahat sebelah kanan menjawab.

Hamba Tuhan yang dari tadi diam saja menahan sakit, terusik dengan percakapan kedua orang itu.
“Pasti saya kenal mereka berdua ini” pikirnya dalam hati.
Penasaran dengan kedua orang itu, dia pun memalingkan pandangannya ke sebelah kanan.

“Pastor Rantinus!” yang sebelah kanan bicara. Alangkah kagetnya ia, ternyata penjahat yang disebelah kanannya adalah Edianto Simatupang. "Kau rupanya, Edi!" Pastor Rantinus memandang seolah tak percaya.

Lalu Edi bermain mata, seolah mau mengajak agar Rantinus memandang ke sebelah kiri juga.

Lalu, pelan-pelan HambaTuhan memalingkan pandangannya ke sebelah kiri. Bulu kuduknya langsung berdiri. Ia langsung naik tensi. Darahnya berdesir dan jantungnya berdegup dengan kencang. “Kau rupanya!” katanya sambil menahan emosi. Ternyata orang yang disalibkan di sebelah kirinya adalah Tuani Lbn Tobing (Bupati Tapanuli Tengah). Ha...haha...ada-ada saja.[sumber cerita:oposisisibolgataptng@yahoo.co.id]