Selasa, 02 Maret 2010

Masyarakat Tapteng Tak Berharap Banyak pada DPRD

Penetapan pimpinan defenitif DPRD Tapanuli Tengah ditanggapi dingin oleh masyarakat Tapteng. Masyarakat menanggapi penetapan ini secara dingin karena masyarakat sudah tidak ambil pusing dengan keberadaan DPRD Tapteng.

"Pimpinan dewan yang sekarang akan sama saja dengan yang dulu-dulu. Mereka tak akan bisa mengembalikan suami saya  dan tanah saya yang diserobot PT Nauli Sawit" ungkap istri almarhum Partahian Simanungkalit yang diduga korban pembunuhan oleh PT Nauli Sawit. Partahian Simanungkalit diduga dibunuh oleh orang suruhan PT Nauli Sawit karena Partahian menuntut ganti rugi tanahnya yang diserobot PT Nauli Sawit.

Seorang PNS di lingkungan dinas pendidikan juga mengaku bahwa penetapan pimpinan ini tidak akan banyak membawa perbaikan di Tapteng. "Kebanyakan anggota dewan sekarang adalah kacung-kacung bupati" ungkap TH sambil meminta namanya dirahasiakan.

Masa bodoh masyarakat Tapteng atas penetapan anggota dewan ini bukan tidak beralasan. Di daerah ini, masyarakat sudah lama merasa bahwa mereka tidak pernah punya wakil yang memperjuangkan nasib mereka. Sekarang lebih dari 8000 hektar tanah rakyat diserobot oleh PT Nauli Sawit yang sampai saat ini misterius pemiliknya.

Kemarin, Senin (1/3/2010) Ketua Pengadilan Sibolga telah melantik Sintong Gultom sebagai ketua DPRD Tapteng defenitif. Dia didampingi oleh 2 orang wakil, masing-masing: Jamaludin Pohan dan Sondang Hutagalung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar