Senin, 26 April 2010

JNPT Rampungkan Investigasi di Tapteng

Setelah seminggu mengadakan investigasi di Bona Pasogit, Jaringan Nasional Peduli Tapteng (JNPT) merampungkan hasil investigasi dan pengumpulan data, Sabtu, 24 April 2010. Data-data yang berhasil dikumpulkan JNPT adalah data pelanggaran HAM di Tapteng, Penyerobotan tanah, dan korupsi bupati Tapteng.

Selama seminggu di Tapteng, tim JNPT telah menemui tokoh-tokoh penegak keadilan dan HAM di Tapteng seperti: Pastor Rantinus Manalu, Pr dan Ustadz Sodikin Lubis serta Pastor Paulus Posma Manalu, Pr.  Selain itu mereka juga telah menemui koordinator FPTR Edianto Simatupang dan beberapa anggota DPRD yang tak bersedia disebut namanya.

Setelah menemui tokoh-tokoh Tapteng, tim JNPT selanjutnya mengunjungi beberapa tempat yang diduga menjadi lahan korupsi dan tempat kejadian persengketaan tanah. Tim antara lain telah mengunjungi lokasi Patung Anugerah dan proyek jalan Poriaha-Rampah, TPI di Labuan Angin dan korban penyerobotan tanah di Sirandorung dan Sosorgadong.

Tim investigasi JNPT berkali-kali menunjukkan rasa marah dan jengkel mereka melihat Bona Pasogit yang nampaknya mengarah pada perbudakan. Di Sirandorung, warga transmigran yang tanahnya dirampas mengaku hanya bisa menerima nasib mereka dengan pasrah.

"Setelah tanah kami dirampas, kami terpaksa bekerja di PT Nauli Sawit dengan gaji Rp 39.000 per hari" ungkap Bapak Marjono. Bapak Marjono adalah salah seorang warga trans yang masih memiliki sertifikat tanahnya tapi lahan sudah dikuasai PT Nauli Sawit.

Mateus Hutauruk, Koordinator JNPT bertekad akan memperjuangkan pengembalian tanah warga transmigran di Sosorgadong. "Persoalan terlalu banyak di Tapteng" maka kami akan memilah kasus per kasus dan memperjuangkannya di Jakarta ungkap Putera Asli Tapteng ini.

Kasus-kasus yang sudah lengkap bukti-buktinya selanjutnya akan diadukan ke pihak-pihak yang terkait dengan bantuan seorang putera Tapteng yang sangat sukses di Jakarta. "Apa boleh buat perjuangan ini akan kita mulai dari Jakarta" tambah Mateus.

Mateus sendiri sangat yakin dengan data-data yang dikumpulkannya, maka warga Tapteng korban penyerobotan tanah akan segera mendapatkan haknya kembali. "Kami akan berjuang sepenuh hati, bagi pengembalian hak-hak masyarakat Tapteng yang selama ini di hilangkan oleh orang-orang yang mengaku pejabat negara" ungkapnya. Selamat atas perjuangan!

1 komentar: